CERITA-CERITA MENARIK KARANGAN CHUUI
Awal
Kabar
Tentang CHUUI
Cerita 1
Cerita 2
Cerita 3
Cerita 4
Cerita 5
Cerita 6
Cerita 7
Cerita 8
Cerita 9
Cerita 10
Cerita 11
Cerita 12
Cerita 13
Cerita 14
Cerita 15
Cerita 16
Cerita 18
Cerita Belum Selesai #1
Cerita Belum Selesai #2
Cerita Belum Selesai #3
Cerita Belum Selesai #4
Cerita Belum Selesai #5
Cerita Belum Selesai #6
Cerita Belum Selesai #7
Dari September Ceria ke Jalan Lain ke Oktober Kelabu

Cerita Belum/Tidak Selesai #2

Catatan: Tanda sama dengan (=) pada cerita ini memiliki arti/fungsi yang berbeda-beda, yaitu: 1. Untuk menunjukkan persamaan dan kesamaan suatu benda, sifat, pekerjaan, dan sebagainya; 2. Menjelaskan kata pada ruas kiri (contoh: Catrox=Inu, memiliki arti yang Catrox adalah Inu).

 

Suasana yang mencekam menyelimuti ruangan. Beberapa orang berusaha mencari kesempatan dalam kesempitan. Namun usaha mereka sia-sia. Begitu kesempatan itu tiba-tiba menghilang, mereka akan mendengar suara deham ataupun gelegar teguran yang mengejutkan dari sang penjaga. Keadaan saat itu sungguh menyengsarakan.

              Satu jam berlalu, suasana yang mencekam pun berubah menjadi keramaian. Dari sana sini terdengar suara hembusan napas yang lega. Banyak orang berdebat mengutarakan apa yang telah dikerjakannya. Beberapa saat kemudian, mereka berhenti berdebat dan melanjutkan belajar untuk ujian pelajaran selanjutnya.

              Begitulah kira-kira keadaan orang yang menjalani kehidupan aksel () di SMU. Memang tidak selamanya begitu, ada kalanya terjadi hal-hal yang menyenangkan. Sayangnya, hal-hal yang menyenangkan itu sering berakhir dengan cepat. Kesenangan yang ceria itu seringkali diselubungi oleh kesengsaraan yang kelabu.

              Banyak alasan mengapa orang masuk kelas aksel. Sebagai contoh, untuk mengejar ketertinggalan jenjang pendidikan dari seorang adik, untuk mengejar keterlambatan usia jenjang pendidikan, untuk menyelesaikan pendidikan secepatnya, dan untuk merasakan bagaimana rasanya jadi anak aksel.

              Di sudut ruangan, tampak seorang anak perempuan yang sibuk menghafal pelajaran. Kiran (), begitu nama anak itu. Di sebelahnya, duduk saudara kembar Kiran, Kirang (-G). Kedua anak itu memang dikenal sebagai anak yang unik. Bukan hanya namanya, sifatnya pun unik.

              Kiran dan Kirang bagaikan pinang dibelah dua. Wajah, rambut, dan badan mereka sama. Namun sifat mereka bagaikan langit dan bumi. Sebagai contoh, Kirang menyenangi kekerasan, sedangkan Kiran sangat membenci kekerasan. Kiran sering berhasil dalam ulangan, sedangkan Kirang sering bersedih hati atas hasil ulangannya. Kiran bersifat keprancis-prancisan, sedangkan Kirang keudik-udikan.

              Waktu pun berlalu dengan cepatnya. Tak terasa seminggu telah berlalu, dan tanggal 27 September 2002 pun tibasaatnya bersenang-senang ke Dufan! Mulailah pagi ini dengan pertandingan bola antarkelas. Setelah selesai, murid-murid 1G (=Aksel) pun mengikuti pelajaran olahraga, yaitu bermain basket. Sayangnya, Kiran terlalu bersemangat bermain basket dan berkali-kali melakukan walking, sehingga ditegur terus-terusan oleh Trinieelle=tRiNiÈBät ().

              Lalu pelajaran Kimia () pun tiba. Sayangnya, sang guru lupa akan niatnya untuk meng-her-kan murid-murid yang payah dalam ulangan harian pertama dan kedua. Perbaikan pun dibatalkan, dan murid-murid 1G terbebas dari ikatan waktu belajar efektif. Sebagian dari mereka pergi ke MRC untuk menyaksikan tari perut dari Mesir. Sayangnya, adegan tari perut-nya dipersingkat, sehingga murid-murid merasa kecewa.

              Setelah bersantai-santai, pelajaran Fisika () yang menyulitkan pun dimulai. Anak-anak 1G diperintahkan untuk mengerjakan soal Fisika yang sebenarnya mudah, mudah. Guru Fisika pun meninggalkan anak-anak kelas itu di tengah kesibukan mereka.

              Kegiatan selanjutnya adalah sholat Jumat. Sayangnya Kirang, Cengeng=Dharma (=Orang yang Cengeng), dan KIDZ#2 (#2=anak yang kekanak-kanakan) tidak dapat mengikuti kegiatan SANIF setelah sholat Jumat. Mengapa mereka begitu inginnya mengikuti kegiatan SANIF? Karena mentor mereka (yang mirip salah satu anak 1G, Tyas (=hening, sunyi, sepi)) akan menceritakan tentang jin dan sebagainya. Terlebih lagi salah satu anak kelas 1F yang maniak jin dan bernama Irfanyang kalau mengajak bicara akan menggerak-gerakkan telunjuknya ke arah dirinya, dan begitu dia berbicara tak akan bisa berhentiakan menanyakan berbagai pertanyaan tentang jin yang sebenarnya tidak perlu dijawab lagi oleh sang mentor. Ia juga mengajukan berbagai pertanyaan tentang situs-situs-terlarang-dan-gak-bener yang sebenarnya hanya perlu dijawab dengan Suka-suka dia dong. Karena hal itu, Irfan ditegur oleh sang mentor, Ini rumah Allah, Ahi! Jangan menanyakan hal-hal kotor macam itu di sini.

              Sebelum berangkat ke Dufan, ada beberapa murid yang ingin penulis kenalkan kepada Anda semua. Mari kita mulai dengan Adit (tak ada karakter khusus untuk namanya) yang kerjanya hanya ngobrol melulu dengan Gaby (). Dia berbadan besar dan ya gitu deh. Penulis juga ingin menceritakan kisah Gaby (jangan diprotes): Di tengah permainan-basket-tanpa-pemain-cadangan yang bergolak, Gaby merasa sakit perut. Akhirnya, ia mengambil kesempatan ketika kerumunan pemain sedang memenuhi ring timur. Ia keluar dari kerumunan kemudian masuk ke toilet dekat ring itu (mungkin untuk menghimpun tenaga). Tak lama kemudian, ia keluar dan langsung merebut bola. Timnya Gaby berhasil memasukkan bola lagi, nilai pun bertambah berkat kembalinya Gaby yang sudah menghimpun tenaga. Namun karena usahanya di toilet tadi masih belum berhasil (pisang gorengnya masih belum keluar-keluar juga), ia kembali masuk ke toilet karena masih kebeletdan ternyata masih belum berhasil juga. Waktu berjalan lama, sampai akhirnya tiba waktunya untuk sholat Jumat bagi yang muslim dan laki-laki. Gaby hanya bisa tiduran di tikar dalam kelas untuk meredam kebeletnya yang masih terasa.

Selanjutnya adalah Randhy (), orang yang terpandai di kelas. Dia sedikit bicara, namun banyak kekuatan yang tersembunyi. Juga ada siswi kelas 1G yang mengenakan jilbab, dan oleh KIDZ#2 disebut sebagai orang yang mirip Bisma () dari kelas 1F, sehingga si jilbab di-cie-cie-kankasihan. Si jilbab tak lain adalah Ida ().

Ada sedikit kisah mengenai hubungan antara Ida, Bisma, dengan Irfan. Ida, Bisma, Irfan, Kirang, dan KIDZ#2 dulunya sama-sama belajar di kelas 1F. Karena wajahnya yang sangat mirip dengan Bisma, Ida dianggap sebagai istri Bisma. Ida tentu saja tidak mau dijodoh-jodohkan seperti itu. Setelah beberapa lama, Kirang, KIDZ#2, Ida, dan Cengeng=Dharma dipindahkan ke kelas 1G. Awalnya Ida merasa terbebas dari Bisma, namun lama kelamaan perasaan rindu pun muncul. Ida selalu menanyakan di mana Bisma, dan mencari-carinya. Kirang yang mendengar cerita dari Bisma menyatakan bahwa Irfan yang duduk sebangku dengan Bisma sering mepet-mepet pada Bisma. Hal ini membuat Bisma terdesak tentunya. Belum lagi KIDZ#2 membesar-besarkan berita bahwa Irfan menyukai Bisma. Ida yang mengetahui hal ini merasa cemburu tentunya. Maka dimulailah konflik seru dan berkepanjangan antara Ida dengan Irfan, untuk memperebutkan Bisma!!! Selamat berjuang Ida, penulis mendukungmu! (untuk lebih jelasnya, baca Bizzare Love Triangle)

Ida memiliki sohib bernama Retno (tak ada karakter khusus untuk namanya). Tak banyak yang bisa diceritakan mengenai Retno, namun ia pernah mengalami kejadian memalukan di dalam angkot. Saat itu, KIDZ#2 sedang iseng mengirim SMS mengenai Inuyasha yang berisi, Kenapa sih kangommek lebih memilih Inuyasha daripada Hojo? yang ditujukan pada temannya, namun salah kirim sehingga terkirim pada Retno. Maka dalam angkot itu, message pun Retno terima. Saat sedang membuka tas untuk meng-unlock HP-nya, tiba-tiba terdengar suara, NORAA~~K! NORAA~~K! Suara itu tak lain tak bukan berasal dari kenek yang duduk di dekat situ. Retno merasa malu, dan HP-nya ia simpan lagi. Message itu akhirnya ia baca pada saat naik ojek.

              Karena Retno tidak mempunyai relasi khusus dengan teman-teman lainnya (berelasi hanya dengan Ida), penulis akan menceritakan teman orang-yang-menegur-Kiran-dalam-permainan-basket (Trinieelle=tRiNiÈbät), yaitu Risa (). Penulis tidak memiliki banyak cerita mengenainya, namun dia adalah orang yang Motivasi-Untuk-Masuk-Aksel-nya Agar tidak ditinggal jauh oleh adiknya yang sekarang di Aksel-II.

              Sekarang penulis ceritakan dua orang yang memiliki pengaruh besar di kelas 1G. Mereka adalah Shaffyu () dan Bandar=Adhan (=). Shaffyu adalah orang teribut di kelas untuk kategori cewe. Adhan adalah orang yang sering bermain-main+bertengkar dengan Shaffyu. Karena suatu hal, Bandar=Adhan sempat diembargo untuk beberapa saat. Bandar=Adhan memiliki beberapa saingan=musuh, yaitu Chulune=Lawrance () yang norak dan Catrox=Inu (=) yang bagaikan api dalam sekam bila arti namanya diungkit-ungkit.

              Juga ada seorang anak yang bernama Ar!z (). Tak ada yang bisa diceritakan, namun ia mempunyai kebiasaan memeluk bantal berbentuk sapi, dan sering berbicara dengan KIDZ#1.

              Kini giliran grup KIDZ yang penulis ceritakan. Grup ini berdiri karena kesamaan sifat kekanak-kanakan yang dimiliki oleh anggota-anggotanya. Anggota-anggota KIDZ adalah KIDZ#1 (=anak perempuan yang kekanak-kanakan), KIDZ#2, dan KIDZ#3=Ari (=semut yang kekanak-kanakan). KIDZ#1 adalah orang yang paling semangat dalam hal KIDZ, karena dia sendiri adalah yang paling KIDZ di antara semua orang di kelasnya. Sedangkan KIDZ#3=Ari suka menyanyi sesuai dengan namanya, Ari, yang berarti semacam opera/et. Ari () juga dalam bahasa Jepang berarti semut, sesuai dengan badannya yang kecil.

              Tingkat kekanak-kanakan anggota KIDZ tergantung pada nomornya. Nomor #1 berarti paling KIDZ, dan nomor #3 berarti kurang KIDZ.

              Penulis juga akan menjelaskan mengenai nasib Kirang yang mengenaskan. Kesialan#1: Kirang yang lebih membutuhkan tidak dibelikan HP, sedangkan adiknya yang entah perlu atau tidakdibelikan. Kesialan#2: Ketika akan mengunjungi suatu pameran, Kirang yang sudah berdandan rapi disuruh memanggil taksi. Karena sedang terburu-buru, ia tidak menyadari bahwa ia masih mengenakan sandal jepit. Setelah naik taksi, ia baru menyadari bahwa jempol kakinya masih menjepit sandal. Sesampainya di pameran, Kirang disuruh berjalan duluan dan harus jauh-jauh dari keluarganya. Hal ini dilakukan keluarganya karena merasa malu. Kesialan#3: Teman-teman Kirang mengajak Kirang untuk main sepatu roda sama-sama. Awalnya Kirang menolak, namun lama kelamaan ia mau. Sesampai mereka di lokasi, teman-teman Kirang mengajak Kirang untuk balapan. Sekali lagi, Kirang menolak dan akhirnya mau. Pertandingan pun dimulai. Kirang terus melaju dan melampaui teman-temannya. Kirang yang sombong bermaksud untuk melihat ke belakang, sejauh mana teman-temannya sekarang. Sayangnya, kejadian yang tak terduga pun terjadi. Saat Kirang hendak mengembalikan pandangan ke depan, tiba-tiba pipinya menabrak kaca spion mobil orang. Spionnya patah, dan Kirang yang setengah sadar pun terjatuh. Teman-teman Kirang pun menolong sambil menahan tawa. Setelah benar-benar sadar, Kirang menyadari bahwa salah satu gigi gerahamnya copot (J). Kesialan#4: Ketika bermaksud membeli koin untuk permainan hadiah kapsul-kapsulan, mbak-mbaknya meledek Kirang, Idih, udah gede masih main gituan! Kirang merasa sangat malu dan akhirnya tidak jadi membeli koin. Kesialan#5: Teman pertama Kirang di Labschool (reguler) adalah Irfan (1F), yang sekali ngomong tak akan bisa distop, bakalan mempersempit pergaulan, dan rugi bila bergaul dengannya. Hingga akhirnya Kirang menyesal karena temannya dari kelas reguler hanyalah Irfan dan beberapa kawannya. Dan tragisnya lagi, akhir-akhir ini Irfan memutuskan tali silaturahmi antara dirinya dengan Kirang. Maka teman Kirang hanyalah anak 1G. Kesialan#6: Lingkup pergaulan Kirang sangatlah sempit. Kesialan#7: Seringkali Kirang mendapat nilai yang kurang memuaskan dalam ulangan (kecuali Geografi), yang hanya disebabkan oleh kesalahan kecil karena ketidaktelitian. Kesialan#8: Setelah turun dari bus, Kirang berjalan menuju rumahnya. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan orang yang menanyakan jalan. Kirang memberitahukan dengan senang hati, dan dibalas dengan jimat-dari-Kalimantan oleh si penanya jalan. Karena berpegang teguh pada ajaran Islam, Kirang menolak jimat itu mentah-mentah. Entah marah atau bagaimana, si penanya jalan dengan wajah senyum menyuruh Kirang membelikan rokok satu batang. Karena takut, Kirang membelikan dengan uang pas-pas-an yang dimilikinya. Namun Kirang mengakui bahwa ia melakukan hal itu hanya karena ingin menolong si penanya jalan, bukan karena takut. bersambung ke bagian akhir cerita.

              Dan sekarang adalah yang paling terakhir (last/lastest) penulis ceritakan, yaitu Lasty (=). Dia sering merasa terganggu karena ulah KIDZ#2 yang membuatnya bété. Dalam beberapa hal (termasuk di sini), ia juga dikesampingkan (diterakhirkan/dinomorterakhirkan/dipalingterakhirkan) sesuai dengan namanya yang berarti paling akhirmenyedihkan. Belakangan ini, ia juga telah merusak mahakarya KIDZ#2, yaitu kumpulan cerita-cerita milik KIDZ#2 yang tak ternilai.

              Tiba saatnya pergi ke Dufan. Maka anak-anak kelas 1G pun terkumpulkan di dalam sebuah bus, kecuali Bandar=Adhan yang naik mobil sendirian secara individu. Tak lama kemudian, bus itu pun bertolak dari sekolah.

              Keadaan di dalam bus biasa saja, namun Kak Bayu dari kelas Aksel-II ribut menyanyikan lagu 1+1=2, 2+2=4, 4+4=8, 8+8=16, 16+16=32, 32+32=64, 64+64=128, 128+128=256, 256+256=512, 512+512=1024, 1024+1024=2048, 2048+2048=4096, 4096+4096=8192,, 4,37450145 99+4,37450145 99=8,749002899 99, 8,749002899 99+8,749002899 99= Ma ERROR.

              Saat akan bersenang-senang begini, masih saja ada orang yang memikirkan pelajaran Fisika. Selagi masih ada guru yang diam-diam ternyata adalah pamannya Kirang, Catrox=Inu menanyakan masalah Fisika kepada guru Fisika itu. Tragisnya, Catrox=Inu ditolak pertanyaannya setelah terlalu banyak bertanya.

              Seiring dengan selesainya lagu 1+1=2, bus tiba di pintu masuk Dufan. Semuanya turun, kemudian mendapatkan tiket masuk Dufan. Anak-anak 1G sepakat untuk mengembargo Bandar=Adhan. Semuanya memasuki gerbang Dufan, meninggalkan Bandar=Adhan. Tak lama setelah masuk, muncul guide=pembimbing. Semuanya sibuk dengan LKS yang dibagikan, sehingga melupakan Bandar=Adhan. Setelah beberapa lama, mereka baru menyadari bahwa Bandar=Adhan belum mendapatkan tiket sehingga belum diizinkan masuk ke Dufan. Hanya satu kata yang pantas diucapkan: kasihan. Bandar=Adhan kemudian diurus masalahnya.

              Chulune=Lawrance yang sedang kebingungan karena LKS Dufan itu tanpa berpikir panjang langsung memanggil seseorang-dalam-rombongan yang berjilbab untuk menanyakan tentang LKS itu.

Bu, bu! Ini gimana? begitu katanya tanpa keraguan. Eh, bukan deh! (Kalo gitu) Mbak, (eh) Kak! Ini gimana? lanjut Chulune=Lawrance sedikit ragu. Si jilbab yang tidak diketahui asal usulnya itu langsung membantah dengan wajah yang sedih, Gw masih kelas satu! Hiks.

              Mengetahui hal itu, Chulune=Lawrance merasa sangat malu. Apalagi setelah semuanya mengetahui kejadian itu. Betapa hal itu sangat memalukan.

              Sebenarnya si jilbab adalah Kiki, anak kelas 1X, anggota Fisilabs. Karena jarang kelihatan, ia tidak begitu dikenal. Lalu bagaimana dengannya setelah dibegitukan oleh Chulune=Lawrance? Kasihan dia, karena dikira sudah tua.

              (Lalu) Wahana pertama yang harus dinaiki adalah Turangga-rangga (), yaitu kuda-naik-turun yang berputar. Sebagian besar merasa enggan untuk naik wahana tersebut, karena malu pada celana abu-abu SMU. Namun sebaliknya, grup KIDZ-lah yang paling bersemangat untuk naik Turangga-rangga.

              Mission=objective anak kelas 1G dalam wahana=Turangga-rangga adalah mencatat: berapa kali kudanya naik turun, berapa kali putarannya, berapa lama, frekuensi, periode, dan sebagainya.

              Selanjutnya adalah wahana=Bianglala (). Anak-anak 1G dibebani mission=objective seperti menentukan: posisi yang paling ringan dan berat, tinggi Bianglala, banyak putaran Bianglala, dan sebagainya.

              Kebetulan Kiran dan Kirang duduk di dalam carriage yang sama. Kirang memutar carriage sekencang-kencangnya, sehingga Kiran menjerit karena merasa ketakutan+pening. Setelah beberapa lama, Kirang merasa bosan memutar.

              Terakhir, mereka menaiki wahana=Alap-alap. Wahana ini jauh lebih menarik daripada yang sebelumnya, namun tetap saja anak-anak 1G merasa malu untuk naik yang begituan. Pada wahana ini, mission=objective mereka abaikan begitu saja. Akhirnya mereka mengerjakannya bersama-sama setelah selesai menaiki wahana itu. Dan dengan selesai dinaikinya ketiga wahana tersebut, mereka pun terbebas dari waktu belajar efektif Fisika itu Menyenangkan.

              Setelah selesai menaiki Alap-alap, anak-anak 1G seharusnya langsung makan siang. Namun mereka melenceng dari tujuanmereka memasuki rumah miring, kemudian naik wahana=Niagara-gara, setelah itu barulah mereka makan.

              Di tengah acara makan siang itu, Kirang menyaksikan suatu hal yang violet=ungu. Namun dia tidak peduli dan langsung meneruskan makan siangnya. Hal apakah itu?

              Beberapa saat kemudian, mereka semua sudah selesai makan. Rencananya mereka ingin segera naik kora-kora, namun dicegah oleh guru. Akhirnya mereka menaiki wahana=Ontang-anting. Susunan duduk yang penulis tahu adalah sebagai berikut: Bandar=Adhan-Shaffyu, kemudian di belakangnya adalah Tyas, KIDZ#2, Kiran, dan Kirang. Pertama-tama, atap tempat-rantai- ayunan-mengkait mulai bergerak. Gerakannya memang pelan pada awalnya, namun lama-lama semakin cepat. Ayunan pun meninggi. Kiran meminta Kirang untuk menendangnya. Dorongan F (gaya) dari Kirang mendorong Kiran untuk menendang KIDZ#2 ke depan. KIDZ#2 yang keluar dari lintasan wahana=Ontang-anting merasa panik dan menjerit-jerit. KIDZ#2 yang sudah mulai terbiasa dengan tendangan Kiran pun mulai menendang Tyas. Tyas berusaha menendang Bandar=Adhan dan Shaffyu, namun selalu gagal. Tyas pun menyerah.

              Sementara itu, operator wahana=Ontang-anting menuntut, Suaranyaaa~~~! (artinya: tunjukkan teriakanmu/suara logam pengaman, agar permainan ini terus berlanjut)

              Setelah beberapa lama, wahana=Ontang-anting mulai melambat dan akhirnya semua ayunan merendah. Permainan pun berhenti. Wahana selanjutnya adalah wahana=Halilintarini dia yang paling seru. Sayangnya Ida tak berani naik sehingga bersembunyi pada guru-guru.

              Setelah semuanya naik, pengaman mulai dikunci dan kereta mulai berjalan di atas rel. Tibalah kereta pada tanjakan pertama yang mengerikan. Kereta menanjak pelan selama beberapa lama, dan akhirnya tiba di puncak. Kemudian kereta meluncur ke bawah. Saat kereta meluncur, banyak orang yang ingin teriak, namun suara mereka tak bisa keluar. Setelah itu kereta berjalan di atas rel yang terbalik, kembali meluncur, dan men-spiral ke kanan dua kali. Putaran pun selesai.

              Karena ketagihan semuanya kembali naik wahana=halilintar.

Wahana selanjutnya adalah wahana=Ombang-ombang. Wahana ini berbentuk piringan yang dapat berputar sambil memiringkan satu titik pada busur lingkaran piring. Menurut pengalaman Kirang sebelumnya, wahana ini adalah wahana yang paling mengenekkan di antara wahana-wahana lainnya. Sayangnya tak ada yang menghiraukan pengalaman Kirang. Mereka semua naik wahana tanpa mengetahui hal apa yang akan terjadi nantinya.

              Satu carriage diisi paling banyak dua orang. Yang lebih berat sebaiknya duduk di sebelah kanan. Piring mulai berputar lambat, namun arahnya berlawanan dengan pandangan mata. Memang belum ada yang pusing, tapi lihat dulu. Setelah itu piringnya berhenti berputar, kemudian mulai bergerak kembali dengan arah berlawanan dengan yang tadi. Piring itu kemudian dimiringkan dengan sudut elevasi 45°.

              Setelah beberapa lama, akhirnya piringan mulai melambat dan merendah untuk berhenti. Semua orang sudah sangat enek. Sayangnya sang operator tidak memperhatikannya. Wahana=Ombang-ombang yang sudah berhenti berputar itu pun diputar lagi. Banyak yang berteriak agar wahana segera dihentikan, namun sia-sia. Setelah semuanya benar-benar sangat enek, barulah sang operator menghentikan rotasi wahana (dih, nyolot). Karena dendam telah dibegitukan, KIDZ#3 mengutuk agar operatornya menjadi mandul tujuh turunan.

              Cengeng=Dharma adalah orang yang paling mau muntah di antara semua anggota rombongan, selain KIDZ#2. Akhirnya dengan didukung oleh segenap pertahanan dari muntah, sebagian anak 1G kembali naik wahana lain yang lebih menantang, yaitu wahana=Pontang-panting. Wahana ini tidak mengenekkanhanya memegalkan saja.

              Wahana ini merupakan sebuah poros yang terdiri dari beberapa cabang. Masing-masing cabang memiliki poros di ujungnya. Poros di ujung semua cabang juga terdiri dari beberapa cabang berupa carriage. Kapasitas maksimal satu carriage adalah 2-3 orang. Pertamanya, poros di tengah berputar pelan. Akibatnya cabang-cabangnya pun bergerak mengelilingi poros. Karena gerakan setiap cabang itu, masing-masing carriage pun berputar mengelilingi poros pada ujung setiap cabang. Gerakan setiap carriage makin lama makin cepat, sampai akhirnya mencapai kecepatan maksimal.

              Permainan berlangsung selama beberapa menit. Banyak yang menyesalkan, seandainya sebelumnya mereka tidak naik wahana=Ombang-ombang, wahana=Pontang-panting pasti akan terasa jauh lebih menyenangkan.

              Acara mereka lanjutkan dengan wahana=Simulator. Yah, tak ada yang menarik dari sini. Dan tak terasa langit sudah gelap. Setelah wahana=Simulator selesai, Bu Solekhah sebenarnya ingin melanjutkan ke Istana Boneka untuk refreshing. Namun semuanya malah naik wahana=Bom-bom Car, dan sebagian lagi naik wahana=Kora-kora. Akhirnya sebagian besar dari mereka tak sempat menikmati Taman Impian Jaya Ancol OST, Track 3~Istana Bonekas Theme di wahana=Istana Boneka.

              Setelah selesai naik wahana=Bom-bom Car berkali-kali, anak-anak 1G, Aksel-II, dan peserta Fisilabs lainnya langsung naik wahana=Kora-kora secara bersama-sama untuk terakhir kalinya. Ayunan Kora-kora yang amplitudonya amat tinggi membuat mereka semua merasa melayang dan terpental dari kapal. Namun di tengah serunya wahana itu, perahu yang sedang mencapai titik tertinggi dengan energi maksimal itu LEPAS dari porosnya. Sebagian dari mereka merasa heran.

              Kok pemadangannya berubah? tanya Kirang yang duduk di paling belakang, keheranan. Jangan-jangan, kapalnya lepas

              Dalam waktu sekitar beberapa detik, kapal Kora-kora melayangterlempar jauh. Akhirnya kapal pun jatuh di laut, mengapung. Untunglah semuanya baik-baik saja.

             Wah, petualangan! Petualangan! seru Kiran dengan semangatbersama-sama dengan KIDZ#2. Ase~~~k!

              Namun ada yang lain sekarang kapal yang seharusnya sempit menjadi lebih luas deknya. Kapal itu juga terbuat dari kayu setelah hempasan di laut tadi. Kemudian Kiran dan Kirang mendongak ke atas. Mereka menyadari bahwa kapal itu sekarang mempunyai layar. Tempat duduk mereka pun ternyata telah berubah menjadi kayu.

             Loh, kapalnya kok jadi gini? keluh  Catrox=Inu dengan gaya bicarakhasnya yang cempreng. Sementara itu Kirang mencoba melihat pantai Ancol yang seharusnya tak jauh dari situ. Namun

              Ancolnya ilang! teriak Kirang kaget. Di mana kita!?

              Daerah Ancol yang seharusnya penuh dengan gemerlap Dufan dan perkotaan itu pun menjadi daratan yang gelap. Begitu juga dengan daerah di sepanjang pantai Jakarta.

              Pasti kita kebawa ke dimensi lain, kata KIDZ#2 dan KIDZ#3 dengan yakin dan penuh semangat. Namun perkataan mereka malah dibalas dengan kata-kata, apa se~~~h! dan sok tau lu dari orang-orang di sekitarnya.

              Suasana tenang sejenak. Terdengar deru angin dan ombak. Semuanya tak tahu apa yang seharusnya mereka lakukan. Terpisah jauh dari guru, juga dari kota tempat mereka tinggal. Mendadak semuanya menjadi resah. Akhirnya ada yang mengetahui apa yang sebaiknya dilakukan sekarang.

              Ayo ke sana, gumam


Enter supporting content here