CERITA-CERITA MENARIK KARANGAN CHUUI
Awal
Kabar
Tentang CHUUI
Cerita 1
Cerita 2
Cerita 3
Cerita 4
Cerita 5
Cerita 6
Cerita 7
Cerita 8
Cerita 9
Cerita 10
Cerita 11
Cerita 12
Cerita 13
Cerita 14
Cerita 15
Cerita 16
Cerita 18
Cerita Belum Selesai #1
Cerita Belum Selesai #2
Cerita Belum Selesai #3
Cerita Belum Selesai #4
Cerita Belum Selesai #5
Cerita Belum Selesai #6
Cerita Belum Selesai #7
BIOGAWAD 2 ~ Code: Celamitan

Cerita Belum/Tidak Selesai #1

              Virus Chlamytanmonas merupakan salah satu organisme yang berbahaya, karena dapat membuat orang yang ditularinya menjadi celamitan. Memang organisme ini tidak sebegitu gawatnya, namun kalau semua orang menjadi celamitan, apa jadinya dunia ini? Itulah yang jadi permasalahannya, karena celamitan merupakan sifat yang tidak baik bagi manusia.

              Belakangan ini, virus tersebut menjadi berita hebat yang banyak diliput di media massa seluruh negara. Pasalnya, virus ini telah mewabah di Benua Amerika. Dikhawatirkan Chlamytanmonas akan mewabah di seluruh dunia. Mungkin kalau cuma Amerika sih tidak apa-apa, tetapi kalau Indonesia bagaimana? Jika Indonesia terjangkit penyakit celamitan, maka penduduk Indonesia yang sebagian besar merupakan penduduk yang baik dan ramah-tamah akan berubah menjadi penduduk yang celamitan. Gawat kan? Untuk mengetahui bagaimana jadinya bila sebagian penduduk Indonesia menjadi celamitan, simaklah cerita berikut ini.

 

Hari sudah hampir pagi, tetapi Celatan belum juga muncul di ruang kelas 2G. Lalu pada pukul setengah tujuh, Celatan muncul di ruang kelas. Ia tidak banyak ngapa-ngapain, paling cuma ngobrol-ngobrol sama Perniltemannya yang aneh dan Gyvranetemannya yang sok, dan tak lama kemudian, Rifuki, Mitchuki, Bullet, Ani, dan PD satu per satu tiba di dalam ruangan. 

              Tiba-tiba saja bel berbunyi. Semua siswa 2G langsung duduk di kursinya masing-masing. Tak lama kemudian, dua orang anggota OSIS masuk ke ruangan. Zeissa Rectifa, rohis 2G, langsung memulai pembacaan Quran bersama-sama sekelas. Namun siswa-siswi 2G malas membacanyahanya membaca sepuluh ayat dalam waktu lima menit. Kecuali Celatan yang sok rajin, karena dia berkata, Eh, kenapa sih bacanya sedikit amat! Lanjut dong! Namun perkataannya diabaikan, dan dia dianggap sok rajin oleh siswa-siswi sekelassepertinya dalam waktu yang agak lama.

              Karena pengajian pada pelajaran PA sudah selesai, maka dua orang anggota OSIS itu langsung pergi meninggalkan ruangan. Murid-murid pun mengobrol dengan asyiknya. Pukul 07.30, Pak Uswadien, wali kelas 2G, memasuki ruangan dan Pernil selaku ketua kelas pun langsung memberi aba-aba, Satu! Kemudian semua siswa termasuk dirinya berdiri. Dua! katanya lagi, dan semua siswa segera memberi salam, Assalamualaikum warahmatullhi wabaraktuh!

              Walaikumsalam warahmatullhi wabaraktuh! balas Pak Uswadien.

              Tiga! kata Pernil memberi aba-aba. Semua murid segera berdoa dalam hati. Pernil berdoanya agak lamamaklum, dia kan mempunyai iman dan takwa yang tinggi. Dan terakhir, Pernil memberi aba-aba, Empat!

              Seluruh murid kembali duduk. Pak Uswadien segera memulai bicara, Ya, sekarang apakah semuanya setuju bila kita mengganti susunan pengurus kelas? 

           Semua murid 2G cepat-cepat menyahut setuju keras-keras, YA!!!

Dan Pak Uswadien  segera melanjutkan kembali, Kita akan mengambil tiga calon dari setiap deretan meja!

Suasana menjadi ribut untuk sementara waktu, namun setelah itu, didapati calon-calon sebagai berikut:

Dari deretan meja utara didapati calon: Annisa, Nagini, dan Mutiara.

Dari deretan meja barat didapati calon: Ani, Celatan, dan Gyvrane.

Dari deretan meja selatan didapati calon: Shuffyu, Indah, dan Zeissa.

              Voting pun dimulai. Semua murid (kecuali calon-calon terpilih) segera menyiapkan secarik kertas yang didapat dari buku tulis sendiri, kecuali Celatan yang celamitan, dia memintanya dari Pernil. Setelah semua gulungan kertas berisi yang calon dikumpulkan di tangan Pak Uswadien, Bullet ditunjuk Pak Uswadien untuk menjadi saksi sah tidaknya voting ini. Erita mengejek, Woo, Bullet! Sedangkan PD ditugaskan untuk mencatat data dengan turus pada whiteboard.

              Pak Uswadien segera membuka gulungan pertama. Nagini! seru Pak Uswadien. Kemudian Gyvrane! dan Annisa! Pak Uswadien membuka gulungan selanjutnya, dan ternyata Mutiara! dilanjutkan dengan Ani! dan Celatan! Lalu Nagini! dan Gyvrane! empat kali, Nagini! tiga kali. Inilah gulungan terakhir, dan GYVRANE!

              Tak terbendung lagi murid-murid lain segera bersorak, CHIEEEEEEEE!!! WHOOOOOOOO!!! Ternyata Gyvrane menjadi ketua kelas, sedangkan Nagini menjadi wakilnya.  Shuffyu, Indah, dan Zeissa tidak terpilih sama sekali, namun mereka (kecuali Indah) dicalonkan kembali untuk voting selanjutnya.

Setelah voting kedua, Indah (sudah pasti) terpilih menjadi rokris, Shuffyu menjadi rohis, Ani menjadi sekretaris, Annisa menjadi bendahara 1, Zeissa menjadi bendahara 2, Mutiara menjadi seksi kebersihan (HAH!?), dan Celatan menjadi seksi kekeluargaan dan keharmonisan (APA!? Celatan kan nggak punya rasa kekeluargaan sedikit pun!?).

Susunan ini berlaku untuk besok dan seterusnya, jadi hari ini belum berlaku, kata Pak Uswadien. Seiring dengan berjalannya waktu, jam pelajaran PA pun berakhir, yang ditandai dengan bunyi bel yang berdering pelankarena jauh.

Yak, sekian dulu, assalamualaikum!

Walaikumsalam warahmatullhi wabaraktuh! jawab siswa-siswi 2G.

Walaupun begitu juga, berakhirnya jam pelajaran PA bukanlah hal yang menyenangkan, karena jam pelajaran Matematika oleh Pak Amier akan segera dimulai.

Beberapa menit kemudian, Pak Amier segera memasuki ruangan dengan salam, Dah, ssalamualaikum! Dan semua murid 2G menjawab dengan, Walaikumsalam!

Pak Amier segera duduk di bangku guru yang letaknya di pojok timur laut ruang kelas, jadi Pak Amier menghadap barat. Ia lalu meninggalkan bangkunya dan langsung menyiapkan spidolnya. Ia menulis judul Translasi (Perpindahan), kemudian menulis subbab-subbabnya. Pertama adalah Pengertian kemudian Komponen Translasi. Kemudian Pak Amier segera menjelaskan apa yang ditulisnya, Perhatikan, translasi adalah perpindahan benda dari suatu tempat ke tempat lainnya. Maksudnya adalah perpindahan benda. Ada yang disebut arah translasi dan besar translasi coba Ani! Apa itu arah dan besar translasi?

Ani segera saja menjawab, Kalo arah translasi itu arah perpindahan benda, trus kalo besar translasi itu jarak perpindahan benda.

Hm betul kata Ani!? tanya Pak Amier pada siswa-siswi 2G.

Betuuuuuuuuuul jawab siswa-siswi 2G.

Yak, betul! kata Pak Amier. Ia lalu kembali melanjutkan pelajaran.

Setelah agak lama, Pak Amier berkata, Hm coba si si Indah! Langsung jawab, ya! Coba catat, dengan translasi (3) tentukanlah koordinat peta dari titik-titik:

                                              -2  

a. (1,2)

b. (2,1)

c. (-1,2)

 

              Aduh berapa nih!? Erita, kasih tahu dong! kata Indah.

              Iya, iya, ini tuh pertama gini, terus gini, dan terakhir gitu, jawab Erita.

              Oh, iya! Makasih banget! kata Indah lagi.

              Gimana? Berapa jawabannya!? tanya Pak Amier kepada Indah.

              Indah segera menjawab, Jadi Pak, ini tuh pertama gini loh, Pak! Terus

              Tulis deh jawabannya di depan, kata Pak Amier. Indah pun segera menulis jawabannya pada whiteboard. Pak Amier segera berkata, Betul!?

              Betuuuuuuuuuul jawab siswa-siswi 2G.

Setelah pelajaran terasa sangat lama, akhirnya bel pergantian mata (bukan jam) pelajaran berdering juga. Kini pelajaran Sejarah pun dimulai. Inilah mata pelajaran kesukaan Celatan, karena Pak Asdiguru mata pelajaran ini, disukai oleh Celatan.

Selain fanatik terhadap Pak Asdi, Celatan juga fanatik terhadap novel-anak-sedunia Harry Potter. Novelnya sih biasa sajajelek, tapi karena ceritanya yang bikin penasaran, aku baca-baca dikit, begitu pendapat Mitchuki. Dan baru-baru ini Bullet mengenakan kawat gigi berwarna biru norak, padahal giginya nggak tonggos. Hal inilah yang membuat Erita marah-marah pada Bullet. Bullet norak, cuma mau pake behel aja pake rahasia-rahasiaan segala. Terus ngatain Mitchuki comel terus marahan sama Mitchuki, begitulah yang ditulis Erita pada Mitchuki. Dan entah mengapa tiba-tiba saja Erita (rambut mmmmmie) mengejek Mitchuki lewat lagu gubahannya yang maksa, Sipit-sipit, norak, dan ceking! Lagu itu digubah dari lagu Donat yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik norak dari Indonesia, yaitu Joshua, yang mendapat penghargaan sebagai pembawa acara ter-baik/favorit dan bintang film ter-baik/favorit dalam Panasonic Awards, tetapi dia tidak hadir dalam acara pada channel televisi RCTI tersebut, karena ia sedang merayakan acara ulang tahunnya di Surabayadasar tak bertanggung jawab. Sebenarnya lagu sebenarnya adalah Bulet-bulet, bolong tengae!

Pak Asdi memulai pelajaran tentang Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia, selama itu ia berkata, Saudara, perjuangan indonesia untuk merdeka kan sudah ditempuh lama sekali dengan pengorbanan yang tidak sedikit, lalu untuk mempertahankan kemerdekaan itu kan nggak gampang. Coba dibaca dulu bukunya sebentar, kalau buku ini halaman dan kalau buku ini halaman .

Setelah beberapa lama, Pak Asdi bertanya, Mas Mitchuki, kenapa Indonesia mempertahankan kemerdekaannya? Dan caranya gimana?

Eh, itu, Pak E-em itu lo karena itu! Indonesia kan baru merdeka, jadi eh itu kalau langsung dijajah lagi kan sebel banget jadinya. Caranya itu dengan pemberontakan-pemberontakan, ya gitu lo, Pak! Ada peperangan-peperangan gitu jawab Mitchuki.

Betul jawaban Mitchuki!? tanya Pak Asdi kepada murid-murid lain.

              Ya, betuuuuul! kata sebagian murid.

              Pukul 10.00, bel istirahat pertama akhirnya berdering. Bullet dan Celatan turun ke lantai satu untuk jajan di kantin. Tak lama kemudian, mereka balik ke kelas lalu Bullet memberitahukan Mitchuki, Oi, Bang Indy, anak-anak di bawah yang jajan di kantin pada celamitan, pada minta-minta pada penjaga kantinnya!

              Hah!? Berarti Chlamytanmonas sudah menyebar di sini! kata Mitchuki terkejut.

              Bagaimana ini!? kata Celatan sok panik.

              Sudahlah, tak usah sok panik, kita juga tahu kok kalau elu dari kemarin belum nembak-nembak Dia, kata Bullet mencela.

              Bullet!!! teriak Celatan.

              Pernil sebagai ketua kelas segera berlari ke depan kelas dan memerintah, Ayo, semuanya lari ke Ruang Guru Lantai III-Perpustakaan Kecil, nggak usah bawa tas! Tetapi kalau mau ya bawalah! Cepetan!!!

              Ternyata semua anak 2Gbahkan SMP Labschoolbersifat materiil, karena semuanya membawa tas dan segala milik mereka yang ada di sekolah ke Ruang Guru Lantai III-Perpustakaan Kecil. Harta benda lain seperti display dan pajangan kelas yang besar juga mereka bawa walaupun sangat berat.

              Semua murid 2G dan 1G bersama harta bendanya sudah tiba di ruangan yang dimaksud. Pak Tar selaku kepala sekolah segera berkata, Semuanya masuk ke ruang rahasia! Satu per satu! Sementara itu, murid-murid yang telah terkena virus Chlamytanmonas juga disuruh masuk ke Perpustakaan Kecil. Mereka semua ada dua puluh, dan Celatan tanpa disuruh segera menyembuhkan mereka dengan Shiro Mahou-nya (Shiro Mahou artinya Sihir Putih). Murid-murid celamitan itu semua sudah agak membaik, namun memerlukan perawatan lebih lanjut. Tetapi yang membuat penasaran, mengapa Celatan tidak menyembuhkan dirinya sendiri?

              Siswa-siswi 2G disuruh masuk terlebih dahulu, sesuai nomor absen. Bullet segera berdiri di depan rak buku dan mengucapkan kata kuncinya di dalam hati, Ryakka no Heya wa Rippa da. Tiba-tiba rak buku bergeser dari tempatnya dan tampaklah pintu kecil. Bullet segera memasuki pintu itu, lalu Iis bersiap untuk memasuki pintu itu juga. Namun ketika Iis sedang berjalan untuk mendekati pintu, Bullet segera keluar dari pintu dengan tergesa-gesa. Mukanya pucat, berkeringat, dan napasnya ngos-ngos-an.

              Di di dalem! Kok be-be berantakan!? Udah gitu ada ada makhluk-makhluk aneh lagi kata Bullet ketakutan.

              Apa!? kata Celatan heran.

              Iya! balas Bullet.

              Berarti bener! Selain mengedarkan Chlamytanmonas, LAMBRETA juga menyebarkan benih monster Nymvampire. Bentuknya gede-gede dan kayak gabungan kupu-kupu dengan peri, kan? kata Celatan bertanya kepada Bullet.

              Hmmm ya! Kayak kupu-kupu gabung ama peri jawab Bullet.

              Ini harus diselidiki! Ayo kembali masuk satu per satu! kata Pak Tar.

              Iis segera masuk disusul Shuffyu, Anes, Ani, Anindita, Annisa, Celatan, Racuncumi, Cempaka, Mpok Ati, Erita, Pernil, Glenda, Keanu (PD), Tyas, Indah, Indy (Mitchuki), Gyvrane, Rifuki, Mutiara, Nagini, Rizky, dan Zeissa. Setelah itu, semua warga SMP Labschool selain murid-murid 2G segera menyusul.

              Dalam ruang rahasia, Pak Tar berkata, Jangan takut! Mereka tidak akan mengganggu kita!

              Tapi bentuknya seram kata Ani kepada Mitchuki.


Enter supporting content here